parpol

parpol

garansi

Menang Pemilu Tidak Harus Mahal...Kuncinya: Kenali diri, kenali lawan maka kemenangan sudah pasti di tangan,..Kenali medan pertempuran,kenali iklim maka kemenangan jadi sempurna...Garansi:Menang Bayar, kalah Tidak Usah Bayar....

Sabtu, 19 Maret 2011

Laporan Quick Count Pilkada Kota Medan 2005


Laporan Quick Count

ABDILLAH-RAMLI DIPREDIKSIKAN MENANG,
PEMILIH KURANG ANTUSIAS MENDATANGI TPS

(27 Juni 2005)

Abdillah-Ramli diprediksikan memperoleh suara terbanyak dalam Pilkada ini. Prediksi ini diperoleh dari quick count yang dilakukan oleh  ISPP di 300 TPS yang dipilih secara acak di Kota Medan.

Quick Count menemukan bahwa pasangan Abdillah-Ramli bakal mengantongi sekitar 63,35% suara. Sementara pesaingnya Maulana-Sigit mendapatkan sekitar 36,65% suara.

Quick count ini menghitung suara lebih dari 9.000 pemilih yang mencoblos di 243 TPS yang menjadi sampel Quick Count. dengan demikian memiliki margin of error +/- 2% poin pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya, bila diulang 100 kali maka prediksi ini akan nyaris sama (bergeser lebih atau kurang 2%) sebanyak 95 kali.

Selain quick count, ISPP juga melakukan pemantauan terhadap TPS. Hasil pemantauan 300 relawan ISPP menyimpulkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkadasung) di Kota Medan hari ini, 27 Juni 2005, berlangsung relatif baik.

Sebanyak 68% dari TPS yang dipantau sama sekali tidak ditemukan adanya penyimpangan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Sejumlah 31% TPS lainnya ditemui adanya penyimpangan ringan namun tidak berarti bahwa pemilu di TPS tersebut tidak berlangsung jujur dan adil.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pemungutan dan  penghitungan suara di hampir semua TPS berjalan secara lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Penyimpangan dan kecurangan hanya terjadi pada 1% TPS yang dipantau.

Mayoritas bilik suara terlihat sudah menjamin kerahasiaan pemilih. Namun pada sekitar 10,8% TPS, terlihat kurang dapat menjamin kerahasiaan pemilih karena berbagai alasan, misalnya terlalu dekat dengan penonton dan terlalu terbuka.

Pada mayoritas TPS tidak ditemui adanya kecurangan. Hanya sedikit relawan yang melaporkan di TPS yang dipantaunya ada pemilih yang jarinya sudah bertinta tetapi dapat memilih lagi (4,6%). Intimidasi juga hanya terlihat di sebagian kecil TPS saja, yaitu masing-masing 6,5% intimidasi terhadap KPPS dan 7,6% intimidasi terhadap pemilih.

Kecurangan lain seperti kampanye di seputar TPS juga hanya terpantau di sebagian kecil TPS (9,7%). Sementara politik uang----pemberian barang atau uang agar memilih pasangan tertentu---juga hanya terlihat di sebagian kecil TPS saja (4,6%).   

Hasil selengkapnya mengenai pemantauan ISPP dapat dilihat pada Tabel.

Meski berjalan lancar, namun muncul kesan masyarakat Medan kurang antusias terhadap Pilkadasung ini. Hal ini diindikasikan dengan tingkat partisipasi pemilih (voter turnout) yang relatif rendah. Pemantauan ISPP memperkirakan hanya 63% pemilih yang memberikan suara. Artinya ada 37% pemilih terdaftar yang tidak datang ke TPS untuk memberikan suara.

Tabel 1. Hasil Pemantauan Terhadap Proses Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS  Pilkada Kota Medan (n=300)

No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
Apakah keadaan bilik menjamin kerahasiaan pemilih?
89,2%
10,8%
2.
Apakah ada intimidasi terhadap pemilih?
7,6%
92,4%
3.
Apakah ada intimidasi terhadap KPPS?
6,5%
93,5%
4.
Apakah ada pemilih yang jarinya sudah bertinta tetapi ikut memilih?
4,6%
95,4%
5.
Apakah melihat ada praktek kampanye di sekitar TPS yang dipantau?
9,7%
90,3%
6.
Apakah melihat ada pemberian uang atau barang di sekitar TPS agar memilih pasangan tertentu?
4,6%
95,4%

Laporan tersebut di atas merupakan hasil pemantauan relawan ISPP di 300 TPS yang dipilih secara acak di seluruh kecamatan di kota Medan. Margin of error dari pengamatan ini adalah +/- 2 persen-poin pada tingkat kepercayaan 95%. Pemantauan ini dilaksanakan oleh ISPP bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat Kota Medan.